Antisipasi Mudik, Pemda diminta Percepat Vaksinasi Booster

Antisipasi Mudik, Pemda diminta Percepat Vaksinasi Booster

SHARE

 

Jakarta – 

Pemerintah memfokuskan percepatan vaksinasi booster atau dosis penguat pada bulan Ramadhan 2022. 

Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan perlindungan kepada masyarakat di kota-kota besar pada wilayah aglomerasi menjelang pelaksanaan mudik lebaran tahun ini, termasuk mereduksi potensi lonjakan kasus pasca libur lebaran yang dalam dua tahun belakangan selalu menunjukkan peningkatan eksponensial. 

Menjadi berbeda, lebaran tahun 2022 kali ini akan terasa lebih istimewa dibanding 2 tahun belakangan yang dilaksanakan dalam suasana penuh keterbatasan sebagai dampak gelombang pandemi Covid-19. 

Dengan semakin terkendalinya tingkat penularan dan pelandaian kasus, Presiden Joko Widodo telah mengizinkan masyarakat untuk mudik atau pulang kampung sehingga bisa berkumpul bersama keluarga, orang tua dan sanak saudara, namun sebelumnya terlebih dahulu menyegerakan vaksin booster. 

Hal ini merupakan perwujudan dari prinsip kehati-hatian dan tetap waspada sebagaimana kebijakan yang dipegang oleh pemerintah selama ini. 

Menindaklanjuti hal tersebut tersebut, Kemendagri menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Vaksinasi Booster yang melibatkan Gubernur, Bupati dan Walikota serta Forkompimda di 9 wilayah Jabodetabek, meliputi Provinsi DKI Jakarta, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Tangerang, Kota Tangerng Selatan, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor, dengan dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Safrizal ZA, pada Selasa (5/4/2022). 

Dalam pengantarnya, Safrizal mengutarakan tentang pentingnya wilayah aglomerasi dalam program penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah secara menyeluruh. 

“Wilayah aglomerasi Jabodetabek menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah karena memiliki potensi mobilitas pergerakan arus mudik yang sangat tinggi ke berbagai daerah di tanah air,” ujar Safrizal. 

Landainya kasus penularan dalam beberapa pekan terakhir, membuat mobilitas masyarakat semakin meningkat dan puncaknya akan terjadi pada arus mudik lebaran. 

“Percepatan vaksin booster juga perlu dilakukan karena pemerintah mulai melakukan relaksasi terhadap pembatasan berbagai kegiatan masyarakat, oleh karenanya booster penting untuk menjaga agar tidak terjadi peningkatan kasus terutama pasca arus mudik seperti pengalaman yang terjadi 2 tahun terakhir” lanjut Safrizal. 

Seperti diketahui, dengan semakin terkendalinya tingkat penularan yang ada, pemerintah telah melakukan pelonggaran kebijakan mobilitas warga baik untuk pelaku perjalanan luar negeri maupun pelaku perjalanan dalam negeri. 

Bagi masyarakat yang sudah melakukan vaksin booster, maka pada saat melakukan perjalanan tidak diperlukan lagi untuk menunjukkan hasil skrining antigen atau PCR. 

Pada Rakor tersebut, Pemda juga diminta untuk menggencarkan pelaksanaan booster mulai pekan ke-1 dan pekan ke-2 Ramadhan, karena pada umumnya mulai pekan ke-3 warga sudah mulai melakukan aktivitas mudik. 

Safrizal meminta agar Pemda meningkatkan koordinasi dengan seluruh jajaran kewilayahan termasuk dengan dukungan TNI-Polri untuk melakukan jemput bola dalam pelaksanaan vaksin booster ke basis-basis terkecil atau komunitas masyarakat seperti kampus, pabrik, sekolah/pesantren dan masjid. 

“Para Gubernur, Bupati dan Walikota di wilayah Jabodetabek serta seluruh wilayah lainnya agar mencermati keadaan ini dan memastikan percepatan vaksinasi booster, lakukan terobosan-terobosan dan inovasi-inovasi dalam penjangkauan vaksinasi,” tegas Safrizal. 

Terkait percepatan vaksinasi pada bulan Ramadhan ini, Direktur Jenderal P2P Kemenkes Maxi Rondonuwu juga mendorong layanan vaksinasi bisa dijalankan pada malam hari, meski telah ada fatwa MUI yang menyatakan bahwa vaksin tidak membatalkan puasa. 

Hal itu bisa menjadi salah satu strategi percepatan vaksinasi booster untuk memperluas jangkauan layanan sehingga capaian vaksinasi akan semakin meningkat, dengan meningkatkan jangkauan layanan dan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan akses layanan. 

Pada kesempatan tersebut Pemda juga diminta untuk mensosialisasikan kepada warganya bahwa jenis vaksin manapun akan memberikan efek yang sama bagi tubuh, dengan harapan agar masyarakat bergegas melakukan vaksinasi booster tanpa mempertimbangkan jenisnya. 

“Pemda bersama-sama tokoh agama dan tokoh masyarakat dapat membantu mensosialisasikan pentingnya booster bagi warga sehingga perayaan lebaran tahun ini akan lebih khidmat,” pungkas Safrizal.