Banyak Akses Masih Terputus, Dirjen Bina Adwil Pantau Penanganan Infrastruktur di Aceh
Aceh, 3 Desember 2025 -
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Dr. Safrizal ZA, M.Si, meninjau langsung sejumlah wilayah terdampak banjir bandang dan longsor di Aceh untuk memastikan percepatan penanganan darurat. Safrizal menegaskan bahwa kerusakan infrastruktur menjadi tantangan utama yang harus segera ditangani agar distribusi bantuan tidak terhambat.
“Semua akses yang terputus harus dibuka secepat mungkin, karena ini menentukan keselamatan warga di lapangan,” ujar Safrizal.
Safrizal menegaskan bahwa percepatan penanganan infrastruktur harus menjadi prioritas mutlak pemerintah daerah dan pusat. Ia menyampaikan bahwa koordinasi dengan Kementerian PUPR terus diperkuat untuk menuntaskan pemasangan bailey, penimbunan oprit, dan penanganan longsor.
“Ini situasi darurat. Tidak boleh ada penanganan yang tertunda. Semakin cepat jalannya terbuka, semakin cepat bantuan tiba,” tegas mantan Pj Gubernur Kalsel ini.
Safrizal menekankan pemulihan akses adalah fondasi dari seluruh rangkaian penanganan bencana. Ia juga menyampaikan ajakan kepada seluruh daerah dan masyarakat untuk mendukung upaya penanganan di wilayah terdampak.
"Pemerintah daerah di provinsi dan kabupaten/kota lainnya serta masyarakat dapat membantu Aceh, Sumut dan Sumbar. Ini saatnya kita bersama-sama saling menguatkan, dan apresiasi patut dialamatkan ke jajaran Ditjen Bina Marga atas kerja kerasnya dimasa-masa sulit ini " imbuh Safrizal.
Kemendagri bersama Kementerian PU terus mengawal percepatan penanganan infrastruktur sekaligus memastikan pemerintah daerah mengoptimalkan belanja darurat untuk mendukung operasi kemanusiaan.
Berdasarkan data yang dihimpun Ditjen Bina Marga, Kementerian PU hingga saat ini kondisi sebagai berikut:
A. Data jalan yang masih terputus di Provinsi Aceh
1. Ruas Jalan Meureudu - Batas Pidie Jaya/Bireuen akibat runtuhnya oprit jembatan Kr. Mereudu;
2. Ruas Jalan Kota Bireuen - Batas Bireuen/Aceh Utara : Terputus, akibat runtuhnya 1 bentang Jembatan Kr. Tingkeum/Kuta Blang.
3. Ruas Jalan Kota Bireuen - Bts. Bireuen/Bener Meriah. Terputus, akibat runtuhnya oprit Jembatan Teupin Mane.
4. Ruas Jalan Batas Bireuen/Bener Meriah - Batas Bener Meriah/Aceh Tengah : Terputus, ada 5 Unit Jembatan putus dan longsor/amblas pada badan Jalan.
5. Ruas Jalan Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara - Kota Kutacane : Terputus, ada 2 Unit Jembatan putus dan longsor/amblas pada badan Jalan.
6. Ruas Jalan Bts. Aceh Tengah/Nagan Raya - Lhok Seumot – Jeuram : Terputus. Ada 1 unit jembatan (Kr. Beutong) putus dan longsor pada badan jalan.
B. Update Akses Jalan sudah dapat dilalui
1. Ruas Jalan dari Kota Banda Aceh s.d Meureudu terhubung;
2. Ruas Jalan Batas Kota Lhokseumawe/Batas Aceh Utara s.d Kota Langsa sudah dapat dilalui.
3. Ruas Jalan Kota Langsa sampai dengan Kota Kuala Simpang
4. Ruas Jalan Kota Kuala Simpang - Batas Prov. Sumut.
5. Ruas Jalan Simpang Uning (Batas Kota Takengon) - Uwaq (Km 379) - Batas Aceh Tengah/Gayo Lues – Blangkejeren
6. Ruas Jalan Kota Kutacane - Batas Prov. Sumut;
7. Ruas Jalan Genting Gerbang - Celala - Batas Aceh Tengah/Nagan Raya. Bisa dilalui kendaraan roda 2.