Ditjen Bina Adwil Gelar Bimtek SAKTI Modul Perbendaharaan Tahun 2022

Ditjen Bina Adwil Gelar Bimtek SAKTI Modul Perbendaharaan Tahun 2022

SHARE

Bogor,

Sekretaris Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan, Indra Gunawan, SE, M.PA, membuka secara virtual Bimbingan Teknis SAKTI Modul Perbendaharaan yang bertempat di West Ballroom Royal Tulip Resort & Golf Bogor, pada Rabu (26/1/2022). 

Kegiatan yang dilakukan secara hybrid, baik offline maupun daring ini, diikuti oleh para Pengelola Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan di 34 Provinsi, termasuk Bendahara Pengeluaran Pembantu serta Staf Pengelola Keuangan di lingkup Ditjen  Adwil.

Hadir juga sebagai narasumber dalam dalam Bimtek ini, formasi dari KPPN Jakarta IV dan Direktorat Sistem Informasi Teknologi Perbendaharaan (SITP) Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan. 

Dalam sambutannya, Indra Gunawan meminta agar para Satker Pusat Adwil dan Satker Dekonsentrasi serta Tugas Pembantuan terus berkomitmen untuk berkinerja dengan baik dan meningkatkan capaian realisasi di Tahun Anggaran 2022 dengan tetap memperhatikan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA).

Sebagai gambaran, realisasi penyerapan Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan atas Tahun Anggaran 2021 sebesar 97,71%, dengan rincian realisasi Kantor Pusat sebesar 98,70%, Dekonsentrasi sebesar 93,62% serta Tugas Pembantuan sebesar 94,68%.

Indra juga menyampaikan bahwa berdasarkan PMK Nomor 171/PMK.05/2019 tentang Pelaksanaan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI), untuk menerapkan sistem informasi manajemen keuangan negara yang terintegrasi perlu didukung oleh SAKTI agar terwujud tata kelola keuangan negara yang tertib, efisien dan bertanggung jawab.

SAKTI sebagai gabungan dari beberapa aplikasi yang telah digunakan satker saat ini, terdiri dari 8 modul yang berisikan Penganggaran, Komitmen, Pembayaran, Bendahara, Persediaan, Aset Tetap, Pelaporan dan Administrator. 

"Implementasi SAKTI merupakan salah satu program prioritas nasional dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan APBN melalui integrasi seluruh sistem aplikasi pengelolaan keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga (K/L), mulai dari tahap penganggaran, pelaksanaan sampai dengan tahap pelaporan dan pertanggungjawaban." tutur Indra.

Dalam melakukan implementasi SAKTI, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu menyiapkan  infrastruktur yang memadai, berupa jaringan internet, sumber daya manusia yang handal melalui partisipasi dalam program peningkatan kompentensi. 

"Penerapan aplikasi SAKTI Full Module merupakan keniscayaan. Mau tidak mau, harus mau. Siap tidak siap, harus siap. Tidak ada salahnya untuk lebih dini belajar dan memahami SAKTI." tutup Indra.