Humanitarian Flight Sumatra 2025: Jetset dan PPI Curug Bergerak, Ditjen Bina Adwil Kawal Distribusi Logistik
Banda Aceh, 5 Desember 2025 - Sebagai upaya mempercepat penanganan darurat dan memperluas jangkauan distribusi logistik bagi warga terdampak banjir di Sumatra, PT Jet Eksekutif Travya (Jetset) bekerja sama dengan Politeknik Penerbangan Indonesia Curug (PPI Curug) dan IPAC (Ikatan Penerbang Alumni Curug) melaksanakan misi Humanitarian Flight untuk mendistribusikan bantuan logistik ke Kabupaten Bener Meriah, Aceh, melalui Bandara Rembele. Penerbangan kemanusiaan ini merupakan bagian dari gerakan “Humanitarian Flight - Bencana Alam Sumatra 2025” yang menyasar wilayah terdampak banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Pelaksanaan misi ini sejalan dengan langkah tanggap darurat pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri, khususnya Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan yang dipimpin Safrizal ZA. Sebelumnya, Safrizal telah melepas mobil mesin air bersih dari Banda Aceh menuju titik-titik pengungsian di Pidie dan Pidie Jaya guna memastikan kebutuhan air layak konsumsi terpenuhi.
"Pemenuhan air bersih merupakan kebutuhan paling penting dalam fase awal penanganan bencana, sehingga teknologi penyediaan air di lokasi harus cepat, adaptif, dan terjangkau bagi warga terdampak," tegas Safrizal.
Safrizal menyebutkan kehadiran pesawat berkapasitas kecil yang dapat mendarat di Bandara Rembele mampu melengkapi upaya pemerintah dalam membuka akses logistik, termasuk mempercepat penyaluran bantuan air bersih dan peralatan pendukung kehidupan bagi pengungsi di dataran tinggi.
Founder & CEO Jetset, Capt. Rendra Darmakusuma, menyampaikan komitmennya untuk mendukung langkah pemerintah dalam memperkuat misi kemanusiaan.
“Kami mengapresiasi upaya Pak Safrizal dan jajaran Ditjen Bina Adwil yang bergerak cepat memastikan kebutuhan dasar terutama air bersih dapat tersedia di lapangan. Kecepatan pemerintah dalam membuka akses bantuan ini menjadi motivasi kami untuk terlibat langsung melalui penerbangan kemanusiaan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa prioritas Jetset pada situasi darurat adalah membantu menyelamatkan warga terdampak.
“Kolaborasi dengan PPI Curug, relawan IPAC, dan pemerintah menunjukkan bahwa dunia aviasi Indonesia memiliki kapasitas besar untuk misi kemanusiaan, bukan sekadar layanan komersial.”
Di Banda Aceh, proses penghimpunan, pengelompokan, dan penataan bantuan dikoordinasikan oleh Mulkan Fadhli. Berbagai jenis logistik mulai dari pangan, air minum, selimut, pakaian layak pakai, hingga kebutuhan dasar lain dikonsolidasikan untuk kemudian diterbangkan menuju Bandara Rembele sebagai hub distribusi bantuan ke Bener Meriah dan wilayah dataran tinggi Gayo.
Misi Humanitarian Flight - Bencana Alam Sumatra 2025 berlangsung dalam beberapa gelombang sesuai perkembangan kebutuhan logistik dan kondisi lapangan. Distribusi lanjutan di tingkat kabupaten/kota akan bersinergi dengan pemerintah daerah, relawan, dan lembaga kemanusiaan untuk memastikan bantuan tepat sasaran.