Kemendagri Ingatkan Covid-19 Belum Berakhir Satpol PP diminta Kerja Keras namun Tetap Humanis

Jakarta – 

Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Dirjen Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), Safrizal ZA, menghimbau kepada para kepala daerah untuk mengoptimalkan peran Satpol PP di provinsi, kabupaten/kota, dan Satlinmas di desa/kelurahan dalam pelaksanaan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdasarkan tingkatan atau level yang berlaku. 

Satpol PP harus bekerja keras dan tegas dalam sosialisasi, pengawasan, penegakan disiplin, serta menghimbau masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan. "Kerja keras, tegas tapi tetap humanis," kata Safrizal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/2/2022). 

Untuk diketahui, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri) M. Tito Karnavian, telah memperpanjang dan memperbarui level PPKM melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 10 Tahun 2022 untuk wilayah Jawa-Bali dan Inmendagri Nomor 11 Tahun 2022 untuk wilayah di luar Jawa Bali, yang diterbitkan pada tanggal 14 Februari 2022 lalu. Aturan ini berlaku efektif selama kurun waktu 15-28 Februari 2022. 

Berdasarkan Inmendagri Nomor 10 Tahun 2022, jumlah daerah di wilayah Jawa-Bali yang berada dalam PPKM Level 3 mengalami kenaikan dari 41 menjadi 66 daerah, dan Level 2 dari 57 menjadi 58 daerah. Sedangkan pada daerah yang berada di Level 1 mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 30 daerah menjadi 4 daerah. 

Kemudian berdasarkan Inmendagri Nomor 11 Tahun 2022, jumlah daerah di luar wilayah Jawa-Bali pada PPKM Level 3 mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari 3 daerah menjadi 118 daerah. Sedangkan pada Level 2 mengalami penurunan dari 219 daerah menjadi 205 daerah, dan level 1 dari 164 daerah menjadi 63 daerah. 

Safrizal juga menghimbau kepada seluruh pemerintah daerah untuk terus mengakselerasi capaian vaksinasi termasuk pemberian vaksinasi ketiga (booster), serta terus memperkuat aktivasi posko di tingkat desa dan kelurahan sampai di tingkat Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). 

Seruan tersebut juga diiringi dengan himbauan bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif tanpa gejala maupun bergejala ringan, untuk tetap tenang dan melakukan isolasi mandiri maupun di tempat isolasi terpusat yang telah disediakan oleh pemerintah daerah. 

"Penanganan di tingkat hulu ini penting sebagai salah satu strategi mitigasi yang mengurangi tekanan di sektor hilir rumah sakit, sehingga Bed Occupancy Ratio (BOR) dapat terjaga, khsusnya bagi pasien dengan gejala berat atau penyertaan komorbid," tambah Safrizal. 

Lebih lanjut Safrizal mengingatkan bahwa adanya varian Omicron membuktikan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. "Kita harus terus meningkatkan kewaspadaan, hindari kerumunan dan jangan kendor sedikit pun dalam disiplin protokol kesehatan," tegasnya.