Tingkatkan Daya Saing Nasional dalam Membangun Ekonomi Daerah di Indonesia
Surabaya - 08/06/23
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Ditjen Bina Adwil) terus mendorong daerah untuk dapat meningkatkan daya saing di tingkat nasional hingga global.
Ditjen Bina Adwil menggelar Rapat Asistensi Kerja Sama Daerah untuk Meningkatkan Daya Saing di Bidang Ekonomi. “Ciptakan daya saing yang berbasis inovasi sebagai bentuk efisiensi dan produktivitas pembangunan daerah” sambut Indra Gunawan, Sekretaris Ditjen Bina Adwil, di Hotel Garden Palace, Surabaya (08/06/23).
Hal ini berangkat dari program aksi Presiden Joko Widodo “Nawacita” yang memprioritaskan tiga hal yang terkait dengan daya saing, (1) meningkatkan kualitas hidup manusia, (2) meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, dan (3) mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik.
“Pemerintah Daerah perlu menjadi dirigen orkestra sinergi daya saing berkelanjutan dengan melibatkan semua potensi stakeholders secara inklusif,” lengkap Indra.
Indra melaporkan, kinerja perekonomian Jawa Timur pada tahun 2022 tercatat tumbuh sebesar 25,58% dan berkontribusi sebesar 14,36% pada perekonomian nasional. “Sektor industri pengolahan menjadi tulang punggung utama ekonomi di Jawa timur dengan jumlah industri 833.726 unit usaha dan menyerap 3,26 juta tenaga kerja,” ungkap Indra.
Menurutnya, sektor perdagangan juga turut menunjukkan kontribusi besar bagi kinerja ekspor nasional di Jawa Timur, dan secara konsisten berada di peringkat tiga besar provinsi.
“Kerjasama antar daerah yang dibangun pemerintah diharapkan mampu mengoptimalkan potensi daerah dalam daya saing perekonomian di Indonesia, melalui penguatan pasar domestik, industri pengolahan, dan dukungan SDM di daerah,” lengkap Indra.
Indra memaparkan wadah bagi daerah untuk mengukur daya saingnya, yakni menggunakan Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSD) yang dikeluarkan oleh Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD).
Tutup Indra dalam sambutannya, “Pemda Jawa Timur dapat melihat potensi daerah dan dapat dikerjasamakan antar daerah untuk meningkatkan daya saing di bidang ekonomi, termasuk UMKM dan pariwisata”.
Turut hadir dalam kegiatan rapat diantaranya Pejabat yang membidangi Kerja Sama Provinsi dan Kab/Kota Jawa Timur, Dinas Perdagangan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Hadir pula para narasumber dari Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur.