TP PKK Pusat Bentuk Pilot Project Peduli Stunting Kesehatan Ibu Anak Serta Perilaku Hidup Bersih
Jakarta,
Ketua Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat, Safriati Safrizal mengajak para kader TP PKK di tingkat daerah di kelurahan dan desa untuk membentuk pilot project dalam percepatan penanganan Stunting, Peduli KIA dan PHBS.
Hal tersebut disampaikan Safriati saat didapuk menjadi narasumber dalam acara "Sosialisasi Petunjuk Teknis Gerakan PKK Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana tahun 2021 dan Temu Kader dalam Rangka Penangulangan Masalah Kesehatan Perioritas tahun 2021" di Provinsi Jawa Tengah.
Acara dibuka langsung Ketua TP PKK Prov Jawa Tengah yang di hadiri oleh OPD dan seluruh Pokja 4 TP PKK se-Provinsi Jateng.
Dalam sambutanya, Safriati menyampaikan arahan Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian, agar PKK sebagai mitra pemerintah dapat lebih giat dalam upaya percepatan berbagai masalah bidang Kesehatan. Diantaranya, dalam prioritas percepatan penurunan angka Stunting, peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA ) dan upaya menuju Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masa pandemi Covid 19.
"Pilot project dalam percepatan penanganan Stunting, KIA dan PHBS di masa Covid-19 adalah Program Unggulan Bidang Kesehatan TP PKK Pusat. Termasuk beberapa pilot lainnya terkait Lingkungan dan perencanaan sehat untuk keluarga berkualitas yang terintegrasi dalam Gerakan PKK Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana tahun 2021-2024 ," kata Safriati dalam keterangannya, Rabu (29/9/2021).
Ia menjelaskan bahwa pilot project bertujuan untuk menggerakkan dan mengedukasi masyarakat dalam mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat dengan kualitas lingkungan yang baik dan perencanaan berkualitas. Pelaksanaan program tersebut tidak akan berjalan dengan baik bila kader PKK di daerah tidak aktif dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga di desa dan kelurahan.
"Kader PKK adalah ujung tombak dalam pelaksana Program Gerakan PKK Keluarga Sehat Gagah Bencana" tegasnya.
Pembentukan pilot project tingkat desa dan kelurahan ini, lanjut Safriati, tentu melibatkan berbagai pihak. Kata dia, meski sebaik apapun gerakan pilot project ini dirancang, namun TP-PKK Pusat tetap memerlukan dukungan dan komitmen dari pemerintah daerah hingga desa dan kelurahan untuk mencapai target keberhasilan.
Apalagi, Pilot Project Percepatan Penanganan Stunting, KIA dan PHBS masa Covid-19 ini sangat berdasar pada identifikasi yang terdiri dari situasi, kondisi dan potensi serta permasalahan yang dihadapi masing-masing daerah terkait.
"Diharapkan, dengan adanya gerakan ini, akan terjadi peningkatan kesehatan keluarga, peningkatan kelestarian lingkungan hidup di sekitar rumah tangga dan peningkatan perencanaan sehat untuk keluarga Indonesia berkualitas khususnya dalam penanganan stunting dan Pandemi ini,” ucap Safriati.
Karena itu, PKK Pusat menghimbau agar PKK provinsi, kabupaten dan kota, segera menentukan atau memilih desa dan kelurahan yang nantinya akan dijadikan pilot project untuk dilakukan pembinaan.
Lebih lanjut, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Jawa Tengah, Ny Hj Atikoh Ganjar Pranowo, yang juga membuka resmi acara tersebut, menghimbau agar kabupaten dan kota PKK Jateng segera menentukan atau memilih desa dan kelurahan yang akan dijadikan pilot project tersebut.
Diketahui, acara TP PKK Pusat Rangkul Daerah Bentuk Pilot Project Peduli Stunting, Peduli Kesehatan Ibu Anak serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimasa Pandemi ini dilakukan juga di sejumlah kota di Indonesia. Terakhir, di Provinsi Bengkulu dengan menghadirkan para Koordinator PKK Wilayah, seluruh Dinas OPD terkait dan sedikitnya 500-an kader PKK se-Prov Bengkuku, juga peserta PKK Pokja 4 nasional yang hadir secara online.
Selain, Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah dan Bengkulu, Program tersebut juga telah dilakukan dan disosialisasikan Safriati di Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Timur dan Sumatera Selatan. Safriati meminta TP PKK di daerah Kabupaten/Kota agar saling berkoordinasi dengan PKK provinsinya, khususnya Pokja IV.
“Peserta PKK ini, diharapkan dapat saling berkordinasi dan menyebarluaskan pengetahuan yang didapat selama mengikuti kegiatan sehingga akan terbentuk pilot project di desa masing-masing,” pungkasnya.